Kamis, 20 Desember 2012

DI BAWAH KOLONG KAMPUNG MELAYU YANG GELAP


Lihatlah dengan seksama foto di atas. Apa yang anda lihat dari foto itu? Sampah? Banyak tentunya. Botol-botol plastik? Bertumpuk-tumpuk! Lampu? Jelas bisa terlihat dari foto itu. Manusia? Ya, disana juga ada manusia. Dan disana pun ada kehidupan. Ya, ada manusia-manusia yang menjalankan kehidupannya.

Kemudian anda bertanya, pilar besar apakah itu yang berdiri kokoh menopang atap berupa beton yang besar itu? Apakah perempuan dan anak kecil itu sedang berada di sebuah reruntuhan gedung yang tak terpakai lagi? Ataukah di gedung parkir yang terbengkalai? Keduanya tak ada yang mendekati benar. Selamat datang di  Komunitas Kolong Kampung Melayu.

Apa yang anda ketahui tentang kemiskinan? Apakah anda merasa salah satu yang termasuk di dalam pengertiannya? Apakah menurut anda gambar di atas adalah sebuah contoh dari kemiskinan?

Rabu, 19 Desember 2012

YANG MEMBERITAKAN YANG MEMONOPOLI

Kebebasan, kita yang bangga dengan demokrasi yang selalu kita teriakkan itu selalu menuntut akan kata itu. Salah satu praktek demokrasi yang berusaha kita perjuangkan adalah kebebasan pers. Pengekangan terhadap pers selama periode-periode pemerintahan sebelumnya seperti membuat gatal mereka para jurnalis sehingga ketika masa pembebasan itu dimulai, pers seakan-akan langsung menjadi sebuah kekuatan besar yang secara tak langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Pers adalah salah satu kekuatan dalam mengatur dan membuat opini publik. Entah berita yang ada di layar kaca atau di surat kabar, semuanya menjadi salah satu konsumsi paling dicari. Ya, berita. Kita semua haus akan berita, apapun bidangnya. Berita menjadi sebuah kebutuhan yang sangat krusial dalam bernegara. Setiap warga negara berhak untuk mengetahui isu tentang negaranya, bahkan isu global. Pers adalah pemegang kekuasaan yang mengendalikan berita apa saja yang kita terima. Setiap hari kita disuapi oleh berita-berita yang pers berikan atau ingin mereka berikan.