Selasa, 15 April 2014

MULTIKULTURALISME KYMLICKA: MINORITAS DAN IMIGRAN

Bagaimana pandangan Will Kymlicka atas multikulturalisme bisa kita lihat pada buku karangannya, Multicultural Citizenship (1995). Dalam tulisannya ia mencoba memaparkan bahwa pendekatan lama dalam melihat multikulturalisme sudah tidak begitu relevan dalam menjawab masalah dalam isu kontemporer. Itu disebabkan karena solusi dari masalah-masalah multikultural kerap kali berujung pada sudut pandang pihak mayoritas semata.

Minggu, 13 April 2014

MASYARAKAT SATU DIMENSI MARCUSE

Herbert Marcuse dianggap oleh kalangan radikal kiri baru sebagai salah satu tokoh yang berperan bagi pemikiran mereka setelah Marx dan Mao. Marcuse percaya bahwa akan datang sebuah masyarakat yang akan benar-benar membuat revolusi itu bisa benar-benar terjadi. Kritiknya terhadap masyarakat kapitalisme tahap lanjut serta masyarakat teknokratik bisa kita lihat dari buku karangannya yaitu One-Dimensional Man (1964). Buku karangannya itu berusaha menjawab bagaimana masyarakat kapitalis tahap lanjut telah membuat masyarakat menjadi satu dimensi. Meski demikian pada saat bukunya itu ditulis dampak dari perubahan itu belum dirasakan oleh masyarakat Barat karena pada saat itu masyarakat disana sedang berada pada fase dimana mereka merasa pada titik tertinggi. Barulah pada zaman ini kita bisa melihat bukti dari pandangan Marcuse tentang masyarakat berdimensi satu tersebut. Buktinya adalah bahwa pembangunan masyarakat industri maju dalam kurun waktu 20 tahun belakangan justru memberikan dampak ketimpangan sosial yang semakin jauh (Franz Magnis, 2013).

Selasa, 08 April 2014

PEMILU DAN ANAK MUDA YANG KEHAUSAN

Pemilu legislatif 2014 akan kita langsungkan esok hari. Semarak pemilu telah tercermin dari banyaknya bendera partai dan baliho yang terpajang di jalan-jalan. Jejaring sosial tidak kalah dalam menjadi medan pertempuran kampanye masing-masing partai dan capres yang ingin diusung. Selain itu komunitas-komunitas pemuda muncul satu per satu dan turut serta dalam mewarnai pesta demokrasi.

Komunitas atau gerakan-gerakan yang diusung oleh pemuda-pemuda tersebut berusaha mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh partai politik. Secara ringkas Miriam Budiarjo telah membantu kita dalam merangkum tugas partai politik ke dalam 4 hal. Yang pertama komunikasi politik, sosialisasi politik, lalu rekrutmen politik, dan manajemen konflik. Partai politik saat ini terlalu fokus hanya dalam hal rekrutmen politik semata. Dengan demikian maka akan membentuk pragmatisme dengan mencari orang-orang yang dirasa bisa mendaur suara paling besar seperti artis.