Sebuah
Cerpen
Pizza baru
tersaji diatas meja. Mereka masih bernyanyi lagu ceria untuk bergembira
merayakan ulangtahun seorang anak laki-laki yang tertua. Minuman kola dingin dilirik
terus-menerus oleh Si Bungsu. Malas rasanya ia bernyanyi bersama dengan yang
lain. Konsentrasinya hanya ke segelas kola dingin itu. Mereka sedang
bergembira. Si Bungsu, yang saat itu masih TK, hanya tahu kalau hari ulangtahun
adalah saat bergembira. Itu sampai saat ia tumbuh dewasa dan mengetahui bahwa hari
itu adalah hari yang jauh dari kata “menggembirakan”, untuk kaumnya.