“Sudah lama aku dengar dan aku baca ada suatu negeri di
mana semua orang sama di depan Hukum. Tidak seperti di Hindia ini. Kata dongeng
itu juga: negeri itu memashurkan, menjunjung dan memuliakan kebebasan,
persamaan dan persaudaraan. Aku ingin melihat negeri dongengan itu dalam
kenyataan.” – Pramoedya Ananta
Toer
Tulisan
ini bukanlah sebuah karya ilmiah. Bukan pula sebuah kajian komprehensif. Bukan pula alat kampanye. Ini
hanya sebuah ungkapan rasa dan juga pandangan murni dari seorang anak muda yang
sudah menentukan pilihannya. Tetapi apa yang tertulis disini tidak hadir begitu
saja. Ada sebuah proses panjang yang mendahuluinya. Mulai dari pengamatan
berbulan-bulan lewat media-media, membaca literatur yang beraneka ragam,
berdiskusi tanpa hentinya, mengkaji dalam tataran program dan rekam jejak
masing-masing calon, dan refleksi mendalam. Mungkin dalam tulisan ini Anda akan
mendapati ungkapan-ungkapan konyol. Mungkin pula anda akan berbeda pendapat
jauh dengan saya. Tulisan ini adalah tulisan yang begitu bebas. Mungkin tidak
fokus atau terstruktur dengan baik. Tak ada sub bab atau pembagian khusus. Saya
biarkan jemari ini menari dan kata-kata pun mengalir. Dalam tulisan ini saya
hanya ingin mengungkapkan semua yang saya pikirkan dan rasakan dengan terbuka
dan dengan gembira.
Sudut
pandang yang saya gunakan adalah pandangan saya sebagai salah satu bagian
masyarakat biasa. Saya tidak berusaha, dalam tulisan ini, mempelajari sudut
pandang para pengusaha atau elit-elit politik negeri ini. Saya lebih ingin menampilkan
pemikiran saya sebagai masyarakat yang butuh rasa aman dan keadilan karena akan
berada pada kondisi jauh dari akses terhadap penguasa setelah masa pemilu
berakhir. Pilihan saya sendiri juga berdasarkan pandangan tentang pasangan mana
yang bisa memungkinkan saya, sebagai masyarakat biasa, untuk lebih mudah
mendapatkan akses tersebut. Untuk catatan, saya bukan kader salah satu partai
politik, bukan tim sukses salah satu pasang calon, atau pun tergabung dalam sebuah
kelompok relawan untuk membantu kampanye salah satu pasang calon.
Dengan
berakhirnya debat kelima dari KPU, beberapa jam sebelum tulisan ini mulai dibuat,
saya akan dengan gembira mengatakan bahwa saya mendukung calon presiden dan
wakil presiden nomor urut 2. I stand on the right side, kata
orang kebanyakan. Ada berbagai macam alasan dan nilai plus yang saya berikan
kepada pasangan Jokowi-JK sehingga saya dengan mantab mendukung mereka. Sebelum
adanya tulisan ini saya menulis beberapa tulisan perbandingan antara program
masing-masing pasang calon.[1]
Saya dengan inisiatif pribadi mencoba membedah visi-misi dan program yang
mereka tawarkan lewat dokumen yang mereka berikan kepada KPU dan juga lewat
penyampaian langsung mereka dalam debat-debat yang ada. Tak hanya sampai
disana, apa yang saya dapat itu coba saya kaitkan pula dengan rekam jejak
masing-masing pasang calon. Setelah melalui proses itu saya akhirnya
mendapatkan beberapa poin penting yang menjadi hal utama mengapa saya memilih
mereka.