Minggu, 01 April 2012

Kekalahan yang Sesungguhnya

Kisruh BBM telah mendapatkan keputusan. Rapat Paripurna beberapa hari lalu telah menetapkan sebuah keputusan. Ditetapkanlah pasal 7 ayat 6A Rancangan Undang Undang tentang Perubahan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara 2012. Rapat yang berjalan kekanak-kanakkan tersebut disiarkan ke seluruh pelosok negeri. Secara transparan masyarakat dapat melihat pertengkaran politik antara dua kubu yang bertolak belakang. Jika anda menonton tontonan tersebut, anda juga pasti melihat aksi walk out dua fraksi dari sidang tersebut.

Mahasiswa bercampur massa dari beragam latar belakang dalam beberapa hari berteriak-teriak di beberapa titik penting ibu kota. Bentrok dengan aparat keamanan bahkan tak dapat dielakkan. Mereka yang bahkan tak tahu alasan mereka berteriak-teriak ikut melempari aparat dan menghabiskan tenaga dan keringat mereka untuk melawan kenaikan BBM. Ya, inti dari semua yang mereka lakukan adalah menolak kenaikan harga BBM.

Para pakar banyak yang mengutarakan pendapatnya di media atau bahkan berdebat alot dan panas di televisi. Mereka tentu saja memegang pendapat mereka dan berusaha mengutarakannya kepada masyarakat. Tapi masalahnya, apakah rakyat benar-benar mengerti? Menurut saya rakyat kecil hanya berpikir satu, harga BBM naik berarti mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak. Harga barang-barang akan naik dan mereka merasa akan semakin sengsara. Jadi mereka tidak peduli apakah harga minyak kita memang sudah murah dibandingkan negara lain di dunia atau alasan-alasan yang dikeluarkan pemerintah. Yang mereka tahu, harga naik, berarti mereka makin sengsara.

Para mahasiswa dan rakyat kecil itu tak berhenti meneriakkan kepada pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM. Tidak menyerah. Kata tidak menyerah ini yang ingin saya garis bawahkan. 

Sekarang mari kita lihat mereka yang berjuang dan mengatakan mewakili aspirasi rakyat kecil di DPR kemarin itu. Ya, mereka memang melawan. Tapi apakah sampai akhir? Itu yang jadi masalah. Saya ingin menyoroti kepada mereka yang melakukan walk out. Saya merasa tindakan mereka tidak tepat. Jika memang mereka ingin berjuang sampai akhir, kenapa mereka harus keluar sidang? Kalau mereka memang tidak menyerah tunjukkanlah sampai akhir. 

Perjuangan mereka sangat kekanak-kanakkan. Mereka tidak memberikan pendidikan yang baik kepada masyarakat. Setiap perjuangan harus siap akan semua hasil yang didapatkan. Kalau mereka sebelum keluar ruangan meminta maaf kepada masyarakat dan mengatakan sudah berjuang semampunya, saya tidak menganggap itu hebat dan justru sebaliknya. Saya sangat salut dengan partai yang bertentangan dengan pemerintah seperti GERINDRA yang tetap stay di tempat sampai sidang selesai. Sikap mereka adalah sikap seorang pemimpin. Meski tahu mereka akan kalah tapi mereka tetap menunjukkan sikap sportif dan profesional sebagai wakil rakyat.

Apa yang dilakukan GERINDRA atau mungkin PKS sangat baik dan memberikan pelajaran kepada masyarakat. Tidak masalah apakah itu cara pencitraan dari mereka. Kalaupun memang demikian berarti citra mereka terbangun dengan baik. Karena mereka berjuang dengan cara yang seharusnya. Wakil rakyat seperti itulah yang kita butuhkan. Perbedaan pendapat itu adalah hal yang biasa dan juga merupakan akar dari demokrasi kita. 

Semoga saja ke depannya aksi walk out seperti itu tidak lagi ditampilkan. Dengan melakukan aksi walk out justru menunjukkan mereka telah kalah. Bukan karena hasil voting, namun karena mereka tak bisa menerima apa yang akan mereka dapati. 

Untuk apa semua bentrokan itu kalau ujung-ujungnya mereka menyudahi semuanya dengan keluar ruangan?  Justru tindakan mereka yang keluar itu seperti mengatakan bahwa sudah tidak ada harapan lagi kepada masyarakat. Dan itu sangat tidak boleh ditunjukkan oleh para wakil rakyat. Kesempatan mereka untuk duduk di ruang itu seharusnya mereka gunakan dengan benar dan maksimal karena tidak semua orang bisa berada disana. Rakyat membutuhkan mereka yang bisa bertahan sampai akhir untuk menyampaikan aspirasi mereka dan mengatakan "masih ada harapan untuk kita". 

Aksi walk out hanyalah salah satu dari beberapa hal yang menurut saya memalukan dari sidang kemarin. Anda yang menontonnya pasti tahu bagaimana sidang itu tak ada bedanya seperti kumpulan anak kecil yang saling bertengkar dan tak tahu aturan.

Teriakan-teriakan rakyat seperti disudahi dengan hasil yang tak jelas. Memang harga BBM tidak naik sekarang, namun bukan berarti tidak akan naik karena pemerintah telah diberikan kewenangan untuk menyesuaikannya. Kita tinggal melihat saja ke depannya apakah memang harga akan naik atau tidak. Kalau memang pemerintah masih memiliki etiket baik maka seharusnya penghematan dan cara-cara lain bisa diusahakan. 

Sekali lagi, tak ada perjuangan yang sia-sia kalau memang dilakukan sampai batas terakhir. Apa pendapat anda? Bagaimanapun juga ini hanya opini saya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar