Tetesan
air mulai mengalir. Jatuh halus membasahi sedikit demi sedikit celana yang
sudah lusuh. Berulang-ulang kali tangan kanannya digunakan sebagai pengganti
sapu tangan untuk menyeka pipinya. Lendir yang sudah mengental berulang kali disedotnya
kembali. Jarum panjang dan pendek pada jam masih saling berlarian menuju angka
8. Televisi tua dipaksa untuk melek di pagi itu. Pagi yang terasa sepi namun
begitu riuh di dalam hati.
Wanita Tua dengan hati-hati mengambil
remote TV tuanya dan menaikkan volume suara TV tersebut. Disampingnya Anak
Bocah dengan kaos yang sudah tak berlengan , yang tampak entah kapan dengan
sengaja merobek lengan bajunya itu, duduk termangu menemai Wanita Tua itu.
Tombol volume berulang kali ditekan. TV tua itu dipaksa untuk berteriak lebih
keras.