Politik adalah hiburan baru dalam
beberapa tahun belakangan. Politikus tak ubahnya menjadi artis di layar kaca.
Para pengamat pun mendapat ‘jatah’ tampil lebih banyak di acara-acara televisi.
Setiap pembicaraan politik menjadi sedemikian menariknya untuk diulas. Entah
dengan data dan diulas di dalam sebuah wadah yang besar seperti sebuah seminar
atau diskusi, sampai pada perbincangan warung kopi. Perbincangan seputar
politik menjadi sebuah bahan pembicaraan yang populer dan anak muda pun turut
serta untuk memperbicangkannya.
Sabtu, 18 Mei 2013
Selasa, 07 Mei 2013
MENYONTEK BUKAN KEWAJARAN
Permasalahan Ujian Nasional (UN) seperti
sebuah dongeng yang akan terus diceritakan di setiap tahunnya. Pergantian kepemimpinan
di atas tak kunjung memberikan solusi maupun perubahan terhadap permasalahan
UN. Orang-orang bertanya apakah UN itu masih diperlukan untuk menguji
kompetensi anak-anak Indonesia atau persamaan standar kompetensi dari seluruh
pelajar di Indonesia ataukah memang sudah saatnya UN di Indonesia ditiadakan. Namun
sebelum kita sampai pada menjawab pertanyaan itu saya ingin mengajak Anda untuk
mengintip sedikit budaya menyontek yang ternyata paralel terhadap boroknya
pelaksanaan UN di Indonesia.
Menyontek adalah salah satu
perbuatan mencuri yang dilakukan oleh manusia. Namun yang dicuri bukanlah
barang riil melainkan sebuah pemikiran yang dalam konteks pendidikan telah
dituangkan ke dalam jawaban-jawaban. Menyontek adalah jalan tol untuk
mendapatkan nilai yang baik atau mungkin setidaknya bisa lolos dari standar
nilai yang diperlukan untuk lulus. Dari sisi ini bisa dikatakan bahwa orang
yang menyontek cenderung mengedepankan hasil yang dicapainya nanti dibanding
proses dirinya belajar dan mencari ilmu dari materi pelajaran yang dihadapinya.
Langganan:
Postingan (Atom)