Senin, 09 Januari 2012

Prolog Petualangan Baru

2012, tahun penuh kontroversi yang telah diperbincangkan dari beberapa tahun terakhir akhirnya kita masuki juga. Menapaki tahun yang baru seperti memasuki sebuah periode kehidupan yang baru. Kita telah melewati titik aman 2011 sehingga bisa memasuki tahun 2012. Hal yang telah lewat bukanlah sebuah momok melainkan sebuah pengajaran, hal yang akan dilewati bukanlah ancaman melainkan harapan.

Pada awal tahun 2012 ini, ibukota dan sekitarnya diguyur hujan badai dimana-mana. Hujan yang turun deras sampai pada hari ini membuat udara di dalam kota terasa begitu nyaman. Rasa panas seperti terasingkan untuk sesaat. Namun tak selamanya cuaca seperti ini menguntungkan. Pohon-pohon yang tumbang karena diterpa hujan serta angin yang berhembus kencang membuat lalu lintas tersendat di beberapa sudut kota. Badan yang tak memiliki daya tahan baikpun akan riskan diterjang cuaca yang ekstrim, tak terkecuali saya.

Selain diguyur hujan yang deras, kita juga diguyur oleh berita tentang mobil buatan anak bangsa. Esemka memberi warna awal tahun 2012 ini. Kita patut mengapresiasi serta mendukung mobil-mobil buatan anak-anak SMK ini. Jadikanlah mobil Esemka ini sebagai motor peningkatan produksi dalam negeri. Tak ada yang tak bisa kita lakukan dengan sumber daya manusia kita. Tinggal bagaimana kita mau melakukan dan keseriusan dalam mengembangkannya. 

Ada pihak yang cukup pesimis karena menganggap mobil ini nantinya akan bernasib seperti mobil Timor. Menurut saya janganlah kita melihat ke belakang. Lihatlah apa yang ada sekarang. Lihat apa yang bisa kita lakukan dengan apa yang kita miliki sekarang ini. Semangat adik-adik SMK yang memproduksi mobil Esemka ini harus terus dipicu dan jangan dibiarkan memudar. Berikanlah kesempatan untuk naik ke level yang tinggi lagi. Jangan jadikan semangat mereka percuma dan hanya menjadi pemanis sementara saja. 

Produksi seperti mobil ini sangat memerlukan dukungan dari konsumen dalam negeri. Karena bagaimanapun juga, kita sendirilah masyarakat Indonesia yang harus menjadi pengguna mobil tersebut. Dan menurut saya itulah tantangan terbesar dari para produsen mobil tersebut jika nanti mobil ini sudah bisa diproduksi secara massal. Di berita-berita terdengar respon positif dari berbagai pihak dan semoga saja mereka akan benar-benar menjalin kerjasama yang baik untuk pemakaian mobil ini. Dan tantangan berada pada Gubernur. Dengan adanya mobil ini maka bisa saja jumlah mobil akan semakin banyak bertebaran, bagaimana pemerintah daerah akan mengatasinya?

Di tahun yang telah berlalu pastilah memuat peristiwa-peristiwa yang akan teringat. Yang paling bisa kita ingat adalah yang paling menyenangkan dan yang paling menyedihkan. Sebuah peristiwa yang terjadi tak akan terulang sama persis, karena itulah kita bisa mengingatnya. 

Waktu akan berlalu. Peristiwa akan lewat begitu saja. Orang-orang akan ada yang pergi dan datang. Rasa bahagia akan berlalu dengan rutinitas yang dilewati, namun rasa duka akan terus hinggap jika tak ada keinginan untuk menengadah. Bencana tak akan memberikan salam sebelum datang, keberuntungan hanyalah sudut pandang dari keberhasilan. Tak ada yang tak bisa diubah selama itu berada pada wilayah kita manusia. Tahun baru yang kita lewati dengan orang maupun cara yang kita pilih masing-masing pastilah memendam harapan di hati kita yang terdalam. Namun tanpa kita sadari itu semua hanyalah pilihan.

Anda punya resolusi tahun ini? Atau setidaknya harapan akan sesuatu? Saya punya resolusi dan harapan saya sendiri dan seperti banyak orang di luar sana, saya sangat berharap. Namun semua tak akan terjadi jika kita hanya berharap tanpa ada usaha nyata. Janganlah membuat yang berbeda hanyalah digit angka pada tahun, melainkan juga pada kehidupan kita. Tidakkah hidup akan menjadi membosankan jika tahun demi tahun dilewati begitu saja tanpa adanya perubahan? Tak perlulah memikirkan kiamat atau semacamnya di tahun ini. Tapi jika anda menganggap demikian, bagaimana kalau anda memadatkan tahun ini dengan persembahan terbaik dari anda. Bagaimanapun juga ini hanya opini saya.

2 komentar:

  1. saya akan mengajak anda melihat dari sisi yang lain. Jakarta adalah kota yang sangat padat. volume kendaraan melebihi kapasitas jalan yang tersedia sehingga terjadi ratusan titik kemacetan di kota metropolitan ini. sementara itu teknologi kita juga berkembang, anak bangsa telah melakukan suatu terobosan dengan menciptakan mobil yg seluruhnya dibuat di dalam negeri. hal ini tentu saja menekan biaya produksi. saat ini, bahkan sebelum menggunakan teknologi mass manufacturing, mobil tersebut dapat dijual dengan kisaran harga 100jt rupiah. dengan harga yang rendah, maka pasar yang tersedia semakin luas, dengan kata lain akan semakin banyak mobil pribadi di negara ini.
    menurut saya sekarang semua tergantung oleh pemerintah dan pengelola. kita mempunyai beberapa pilihan lain seperti :
    1. fokus kepada ekspor. mobil yang diciptakan akan diarahkan untuk ekspor. tetapi hal ini memiliki tantangan baru yaitu green and safety. tidak seperti di negara ini, safety adalah hal yg penting di negara maju. tetapi biaya research and development untuk meningkatkan ini tidaklah murah. siapa investor yang berani dan berminat?
    2. mengambil teknologi untuk selanjutnya dikembangkan menjadi mass transportation. jadi fokus bukan kepada produksi mobil pribadi, melainkan transportasi publik seperti bus dan sebagainya. target : produksi dalam negeri, harga murah, perawatan murah dan mudah, kendaraan nyaman, masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi.
    3. campuran dari kedua opsi tersebut.

    semoga kita dapat memilih dengan bijak dan tidak salah langkah :)

    BalasHapus
  2. Terimakasih komennya ya, sangat membangun :D

    BalasHapus