Senin, 24 Oktober 2011

Beruntung Karena Tidak Beruntung

"Kenapa saya sial sekali! Nasib yang buruk! Aku ingin seperti Mereka! Tuhan, Kau tidak adil!" Pernahkah anda mengucapkan salah satu dari umpatan itu? Entah melalui mulut anda, dalam hati anda, atau pun dalam bentuk tulisan. Kata-kata itu biasa kita keluarkan disaat kita melihat adanya ketidakadilan dalam hidup kita. Mereka bisa atau pun punya, tapi saya tidak. Ketidakberuntungan.

Disaat kita merasa sedang terpuruk kita seringkali membawa diri kita sendiri jatuh ke lubang yang lebih dalam. Kita membuat sendiri suasana kelam itu. Seolah-olah tak ada yang bisa membantu kita. Kita hanya merasakan keterpurukan. Kesedihan menyelimuti. Tak ada kemauan dari dalam diri kita untuk bangkit. Emosi, kepedihan telah merenggut semangat kita. Hanya sisi buruk yang kita lihat. Kesempatan yang tentu masih ada di depan tak terlihat lagi oleh kita.

Kenapa bisa demikian? Kita termakan oleh sisi kelam kita. Namun dalam segala masalah, disana ada harapan yang bisa kita ambil. Sering orang berkata bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Saya tak menyangkal bahwa kata-kata itu tidak salah. Dan itu memang benar adanya. Dalam ketidakberuntungan yang kita dapat pastilah ada suatu pelajaran yang bisa kita dapat. Dan pelajaran itulah yang merupakan keberuntungan yang kita dapatkan dengan cara yang berbeda.

Saat kita belajar sepeda kita sempat terjatuh. Saat jatuh kita tidak terus-menerus tersungkur melainkan berdiri lagi dan mulai menggenjot sepeda lagi. Meskipun jatuh berulang-ulang, kita terus mencoba sampai kita bisa mengendarai sepeda. Saat terjatuh kita akan merasakan sakit. Rasa sakit yang kita rasakan akan menjadi momok bagi kita. Kita tidak ingin kembali merasakan rasa sakit itu. Dengan begitu kita berlatih lagi agar tidak merasakan rasa sakit yang sama. Kenapa ini tidak kita tanamkan dalam kehidupan kita dewasa ini?

Seseorang yang pernah merasakan kegagalan sebenarnya mendapatkan pengalaman yang paling berbeda dengan rekannya yang berhasil. Anda harus berbahagia jika anda telah merasakan jatuh, terpuruk, atau gagal. Itu berarti anda telah memiliki modal untuk terus maju dan motivasi untuk tidak kembali lagi. Rasa takut merasakan hal yang sama tidaklah selalu buruk asal itu menjadi pemicu untuk bangkit dan maju. Berbeda dengan mereka yang selalu mulus hidupnya dan tidak mengenal apa itu gagal. Mereka hanya bisa membayangkan namun tidak ada kesiapan. Itulah letak keberuntungan yang tersimpan bagi mereka yang mengalami kegagalan.

Tetaplah bersyukur dengan ketidakberuntungan yang anda dapatkan. Itu adalah pengalaman hidup yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi anda juga bagi orang lain. Tapi janganlah jadikan kegagalan itu menjadi jalan hidup anda. Tetaplah pada tujuan awal anda. Banyak jalan yang bisa kita gunakan untuk meraih apa yang kita inginkan. Jika jalan yang satu rusak, masih ada jalan lain yang bisa kita ambil. Tak terhingga alternatif yang tersedia untuk kita mencapai cita-cita. Anda hanya mengambil jalan yang berbeda dengan yang lain. Bukankah menjadi berbeda adalah baik? Satu kegagalan hanyalah kerikil kecil dalam jalan yang panjang. 

Pengalaman akan kegagalan memiliki banyak sisi positif yang bisa kita ambil jika kita mau melihatnya. Ada kebaikan dalam setiap keburukan. Saya pun juga merasakan apa itu gagal. Namun ingat, gagal bukan berarti kita adalah orang gagal. Ada keluarga, pasangan, dan sahabat-sahabat yang pasti ada untuk mensuport kita apapun bentuknya. Hidup terlalu indah untuk diisi dengan keterpurukan. Saya bisa bangkit, dan anda juga pasti bisa. Tapi toh, bagaimanapun juga ini hanya opini saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar