Jumat, 23 September 2011

Si Kulit Bundar Pemersatu Kita

"Garuda di dadaku...Garuda kebanggaanku!!!"

Apa yang ada dalam pikiran anda jika berbicara mengenai alat pemersatu bangsa? Anda bisa katakan Pancasila, UUD 1945, dan sebagainya. Namun sekarang ini ada lagi alat pemersatu bangsa yang begitu akrab dengan masyarakat kita. Kita tidak perlu pidato manis presiden atau pun wakil-wakil rakyat untuk mempersatukan kita. Kita hanya perlu, sepakbola.

Mungkin ini terlalu berlebihan jika mengatakan sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa. Namun lihatlah kenyataan yang ada di masyarakat kita. Saat dimana Bambang Pamungkas cs berlaga, maka Indonesia akan bersatu bersama meneriakan INDONESIA!! Perbedaan-perbedaan yang ada selama ini seakan hilang. Tidak ada lagi saling membeda-bedakan satu sama lain. Perbedaan ras,gender,suku dan sebagainya ditanggalkan. Bisa anda bayangkan betapa luar biasanya kekuatan sepak bola di tanah air. 
Sepak bola menyentuh semua kalangan, dari golongan terbawah sampai paling atas. Semua akan menghentikan kesibukan mereka untuk melihat ataupun mengikuti perkembangan Laskar Merah Putih berlaga. Ya, sepak bola. Gegap gempita sepak bola di tanah air naik sejak kiprah tim Merah Putih di perhelatan se-Asia Tenggara baru-baru ini. Meskipun kalah dari negara tetangga, namun sepakbola sampai saat ini tetap bisa menjadi suatu alat pemersatu bagi kita semua. 

Yang unik adalah ketika Laskar Merah Putih bertanding, semua suporter dari berbagai daerah bisa bersatu berwarna merah untuk mendukung. Mereka yang biasanya beberapa kali saling ribut atau bermusuhan, bisa dengan damai berangkulan menapaki stadion untuk mendukung timnas. Para suporter klub bisa dikatakan membawa nama daerah mereka masing-masing. Ini berarti mereka melupakan persaingan mereka untuk membela negara. Perilaku ini mungkin sebaiknya dibawa kepada dunia politik Indonesia. Anggaplah para suporter klub sebagai fraksi masing-masing parpol. Meskipun mereka berasal dari berbagai partai politik, tujuan mereka haruslah sama, untuk mendukung Indonesia ke arah yang lebih baik. 

Fanatisme yang ada membuahkan rasa cinta tanah air bagi para suporter tanah air. Ini baik dan positif bagi perkembangan bela negara. Kita yang tersulut karena sepak bola akan menjadi lebih merasa memiliki negara ini. Mendukung tim Garuda berarti mendukung negara. Mereka yang tidak suka sepak bola pun akhirnya banyak yang terpancing untuk mengikuti sekadar mendukung idola seperti Irfan dan lain-lain di lapangan. Sepak bola menjadi salah satu alat untuk mencintai tanah air sendiri. Belakangan ini jersey Indonesia atau pun pernak-pernik lainnya banyak dikenakan masyarakat banyak. Mereka dengan bangga bisa mengenakan lambang timnas di dada. Negara harus berterimakasih kepada timnas karena sudah menjadi wadah untuk membangun negara dengan persatuan. Segala polemik yang ada di negara kita seakan terlupakan sejenak saat tim Laskar Merah Putih bertanding. Hai para pemimpin di luar sana, anda semua memiliki masyarakat yang begitu cinta akan tanah air mereka dan bangga akan lambang Garuda. Anda yang selalu bersidang di tempat yang memiliki patung Garuda yang begitu besar seharusnya memiliki rasa cinta yang sama dengan mereka, atau kalau tidak, malulah anda pada diri anda. Mereka para suporter lebih tahu bagaimana mengapresiasikan rasa nasionalismenya. 

Hanya sebuah bola, hanya sebuah permainan, namun efek magis yang dihasilkan sungguh terasa. Bisa kita lihat bagaimana kekecewaan publik saat harus takluk di partai final atas Malaysia. Para suporter kecewa karena merasa kalah oleh negeri tetangga itu. Persaingan sepak bola telah menjulur ke arah persaingan antar negara. Para pemain di lapangan membawa beban nama negara. Kekalahan mereka bisa orang artikan seperti kekalahan negara. Dengan begitu pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan lagi pembinaan sepak bola di tanah air setelah melihat bagaimana sepak bola memberi pengaruh yang besar kepada kehidupan kebangsaan. PSSI lebih ditingkatkan lagi kinerjanya agar timnas bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.

Olahraga memang sudah dari dahulu menjadi salah satu sarana untuk menunjukan eksistensi suatu bangsa di dunia. Dan seharusnya Indonesia juga menggunakan olahraga sebagai sarana untuk menunjukan kebesaran Merah Putih di mata dunia. Nah para pemimpin Indonesia, belajarlah dari sepakbola. Jangan hanya jadikan sepak bola sebagai sarana hiburan untuk nonton bareng semata. Tapi jadikan sepak bola sebagai contoh sekaligus sarana bagaimana mempersatukan ibu pertiwi. Tapi kalau anda tidak suka sepak bola juga tidak apa-apa, toh bagaimanapun juga ini hanya opini saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar